Leeds United Strategi Campur Aduk Antara Argentina, Chelsea Dan Real Madrid
![]() |
| Full skuad Leeds United |
Prejal.blogspot.com - Leeds United, calon klub promosi Liga Inggris ini memiliki kekuatan campuran antara Argentina, Chelsea, dan Real Madrid.
Nama Leeds United sudah tak asing lagi di Liga Inggris. Pada periode akhir 1990-an sampai awal milenium, Leeds United adalah salah satu tim raksasa di Liga Inggris.
Lima musim berturut-turut, Leeds United selalu di posisi lima besar papan atas. Bahkan pada musim 2000/01, Leeds United bisa masuk babak semifinal Liga Champions.
Namun, Leends United di hampiri musibah besar pada musim 2003/04. Leeds United masuk kedalam zona degradasi.
Sedihnya, Leeds United sampai sekarang belum bisa promosi lagi ke kasta tertinggi. Meski begitu, peluang promosi kini terbuka lebar.
Andai Leeds United bisa menahan posisinya dalam tiga laga sisa kompetisi, tiket promosi jelas jadi milik Leeds United.
Menunggu promosi Leeds United, mari kita menengok kekuatan mereka.
Marcelo Bielsa, pelatih Leeds United.
Kekuatan berbau Argentina ini bisa muncul karna sosok sang pelatih, Marcelo Bielsa. Karier kepelatihan Bielsa memang lengket terhadap unsur Argentina.
Marcelo Bielsa berasal dari Argentina. Sebelum masuk ke dunia kepelatihan Bielsa juga lama sebagai pemain di Liga Argentina, membela klub seperti Newell's Old Boys, Instituto AC Cordoba, dan CA Argentino.
Setelah pensiun pada 1980, barulah Bielsa menukar posisi semula jadi pemain kini menjadi pelatih. Bielsa memulai karier kepelatihannya dengan mantan klubnya, Newell's Old Boys.
Mengulas lebih jauh, pada 20 Oktober 1998, Bielsa adalah pelatih yang membawa Timnas Argentina menuju Piala Dunia 2002 dan memperoleh prestasi medali emas Olimpiade 2004.
Pengalaman panjang Bielsa yang kental dengan dunia sepak bola dituangka kepada timnya saat ini, Leeds United. Sepanjang musim 2019/20, Bielsa memakai strategi 4-1-4-1 yang menghasilkan 25 kemenangan, sembilan imbang, dan sembilan kalah, dari 43 laga di Divisi Championship.
Strategi Bielsa terletak pada keseimbangan permainan, baik dalam menyerang maupun bertahan. Gak percaya, Leeds United adalah tim yang paling sedikit kebobolan 34 gol dan tim nomor tiga denga catatan gol terbanyak 69 gol.
Patrick Bamford merupakan pemain Leeds United, perannya kini sungguh luar biasa. Ia menjadi ujung tombak dalam masalah mencetak gol.
Kemampuan dan skill yang di miliki Patrick Bamford menjadikan pemain tertajam Leeds United dengan 16 gol. Namanya juga masuk ke dalam papan top skor urutan ke-8 Divisi Championship.
Karier Patrick Bamford sejatinya tak lepas dari klub raksasa Liga Inggris, Chelsea. Sedari 2012 hingga 2017, status Patrick Bamford sendir memang menjadi milik Chelsea, walau lebih sering di pinjamkan ke klub lain.
Pengalaman membela Chelsea dulu, rasanya sudah cukup ampuh bagi Patrick Bamford agar bisa terus tampil gacor di lini depan Leeds United.
Leeds United sampai pekan ke-43, berhasil menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling sedikit, dengan 34 kebobolan. Selain karena strategi bertahan pelatih Marcelo Bielsa, sulit bagi lawan untuk bisa menjebol gawang Leeds United, berkat aksi kiper Kiko Casilla.
Peran Kiko Casilla dipercaya sebagai penjaga gawang utama Leeds United. Hasilnya dari 35 penampilan, Kiko Casilla cuma kebobolan 30 gol dan mencatatkan 15 kali clean sheets.
Wajar bila Kiko Casilla memiliki kualitas yang bagus untuk di posisi kiper Leeds United. Sebelum gabung dengan Leeds United pada musim dingin 2019 lalu, Kiko Casilla merupakan penjaga gawang tim raksasa, Real Madrid.
Kiko Casilla membela Real Madrid kurang lebih empat tahun, dari 2015-2019. Namun Kiko Casilla tak terpakai hingga akhirnya dilepas secara gratis ke Leeds United pada 17 Januari 2019.
Kurang lebih sesertu itu lah penjelasan tentang kekuatan Leeds United perpaduan Argentina, Chelsea, dan Real Madrid. Apakah Leeds United bisa mendapatkan tiket promosi ke Liga Inggris musim depan?

Post a Comment for "Leeds United Strategi Campur Aduk Antara Argentina, Chelsea Dan Real Madrid"